REPUBLIKA.CO.ID, Cara lain untuk membuyarkan sebuah argumen adalah
dengan menyodorkan pilihan. Ketika anak disodori pilihan, kenginannya
untuk berargumen cenderung akan mengendur. Tentu mesti anda pahami bahwa
ada saat anak tidak suka semua pilihan yang ditawarkan. Pada saat
itu--ketika anda memahami betul tak ada opsi lain--orangtua tetap harus
tegas tak ada pilihan ketiga.
Juga, perlu disadari orang tua,
terlepas dari upaya terbaik yang sudah dilakukan, dalam situasi tertentu
tetap ada argumen di mana anak menyerang balik dalam cara kasar dan
sangat tidak hormat. Akar sikap itu biasanya karena sekali atau dua kali
mereka pernah menyaksikan orang bersikap semcan itu, baik dari keluarga
atau di luar rumah.
Kuncinya tentu kesabaran orangtua. Mereka
yang tetap konsisten menunjukkan penolakan tegas terhadap sikap mendebat
balik secara kasar dan tetap tak terpancing ikut kasar serta berteriak,
cenderung tidak menghadapi kata-kata tak sopan terlalu sering.
Bila
anda menjumpai anak anda bersikap kasar dan tidak sopan saat mendebat
balik dan menyatakan bahwa itu gaya komunikasi keluarga, maka umumkan
segara bahwa perilaku itu efektif tak berlaku lagi. Tentu orangtua pun
harus sejalan dengan perkataan.
Keluarkan serangkaian konsekuensi
yang bakal diterima anak begitu ia membantah dengan kasar. Setiap
sanksi harus meningkat dengan keseriusan tingkat keburukan perilaku
anak. Anda bisa memulai dengan mengambil beberapa keistimewaan, seperti
tak ada lagi video games untuk hari itu, tak boleh menggunakan telepon
selama sehari atau konsekuensi lain yang mengingatkan anak bahwa
membantah tak akan menguntungkan bagi mereka.
Sangat krusial bagi
anak untuk jelas terhadap setiap konsekuensi dan undang-undang apa yang
berlaku di rumah terhadap perilaku kasar dan menyerang. Lagi-lagi,
undang-undang itu tak hanya berlaku untuk anak, orangtua pun juga pada
perahu yang sama
Perhatikan pula, kadang anak cenderung ingin
mengetes aturan orangtua. Bisa jadi akan ada pertempuran kecil ke depan.
Bila itu terjadi ada tiga tips untuk menghadapinya.
Pertama
hentikan percakapan segera ketika anak anda mulai tidak hormat.
Menyingkirlah dari mereka dan jangan izinkan diri anda terseret ikut
dalam perilaku saling kecam. Begitu titik panas terlampaui dan anda
berdua lebih tenang, kembalilah pada kesepakatan semula mengenai
konsekuensi.
Beri penalti kepada anak. Ini harus dilakukan
terutama kepada anak bertipe pembelajar visual. Hitung uang saku mereka
dan bagi, misal menjadi empat bagian. Tempelkan setiap seperempat bagian
di papan. Selama sepekan, ambil satu bagian seperempat setiap kali
mereka membantah dengan kasar dan tidak hormat. Pada akhir pekan, uang
saku mereka ditentukan oleh perilaku mereka. Ia bisa mendapat banyak
atau sama sekali tak mendapa apa pun. Cara ini bisa anda terapkan.
Bila
anak anda mengeluarkan umpatan dan frasa yang tak senonoh, ingatlah
orangtua selalu memiliki porsi dan kesempatan untuk mendidik di saat
anak sedang tak emosional. Jelaskan kepada anak anda mengapa frasa
tertentu sangat tidak sopan dan melecehkan dan mengapa anda tak
mengizinkan mereka menggunakan kata-kata itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar